Anda mungkin pernah mendengar atau membaca tentang atlet-atlet populer yang berhenti dari karier elit mereka di tengah jalan akibat cedera yang berkelanjutan. Anda mungkin berpikir bahwa sayang sekali jika atlet yang begitu berbakat dalam suatu cabang olahraga terpaksa meninggalkan lapangan. Sejujurnya, banyak atlet muda tengah merusak tubuh sendiri (sekaligus potensi karier olahraga) dengan mengabaikan kebutuhan tubuh mereka.
Inilah efek jangka panjang dari 10 jenis cedera yang mungkin Anda alami saat ini.
Keseleo
Keseleo terjadi sebagai akibat tekanan pada ligamen atau sendi. Ini adalah salah satu cedera yang paling umum terkait olahraga. Jika Anda pernah mengalami keseleo, Anda akan tahu bahwa keseleo biasa akan 'sembuh' seiring waktu sehingga tidak mengherankan bahwa banyak dari kita mungkin menyepelekannya.
Namun, Anda disarankan menggunakan penahan (brace) untuk penyembuhan yang tepat. Orang yang pernah menderita keseleo parah rentan mengalami keseleo baru di tempat yang sama. Salah satu faktor risiko pergelangan kaki terkilir yang paling umum adalah ketidakstabilan pergelangan kaki. Kasus yang lebih parah membutuhkan penggunaan penahan (brace) yang lama dan kemungkinan bedah untuk memperbaiki ligamen.
Ketegangan hamstring
Hamstring adalah tendon yang menempel pada otot-otot besar di bagian belakang paha ke tulang paha. Ketegangan hamstring biasanya disebabkan oleh aktivitas akselerasi cepat, yaitu aktivitas yang mengharuskan Anda menambah kecepatan dalam waktu singkat. Cedera dapat berkisar dari ketegangan ringan hingga ruptur besar. Dalam jangka panjang, cedera hamstring terus-menerus dapat memengaruhi mobilitas dan fleksibilitas tubuh. Jika hamstring terus-menerus cedera akibat melakukan sesuatu seperti berlari cepat atau melompat, ambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah cedera berulang.
Ketegangan hamstring adalah salah satu cedera yang sangat memerlukan bimbingan profesional untuk diagnosis akurat dan peluang untuk menghindari cedera hamstring berulang.
Fraktur karena tekanan
Fraktur karena tekanan dapat berupa retakan kecil di tulang hingga memar parah di dalam tulang. Fraktur karena tekanan terjadi di daerah tubuh yang menahan berat, seperti tumit kaki atau pergelangan tangan, ketika kita secara tidak sadar memberi tekanan untuk mendukung gerakan kita. Riset ilmu olahraga menegaskan bahwa sekitar 60% dari atlet yang pernah satu kali mengalami fraktur karena tekanan, nantinya akan mengalami setidaknya satu fraktur lagi. Fraktur karena tekanan yang tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan fraktur yang lebih besar dan sulit untuk disembuhkan, atau bahkan masalah kronis yang tidak memungkinkan untuk sembuh. Kondisi ini mengakibatkan ketidaknyamanan terus-menerus dan terbatasnya area gerak di tempat dimana fraktur terjadi.
Cedera ACL
Cedera ligamen lutut anterior adalah kondisi terjadinya peregangan berlebihan atau robeknya ligamen lutut anterior (anterior cruciate ligament /ACL) pada lutut. Robekan bisa sebagian atau keseluruhan. Cedera ACL paling sering terjadi dalam olahraga yang melibatkan gerakan berhenti, melompat, atau merubah arah secara tiba-tiba - seperti bola basket, bola sepak, tenis, ski lereng, bola voli, dan senam. Pengobatan dapat berupa istirahat dan latihan rehabilitasi untuk membantu Anda mendapatkan kembali kekuatan dan stabilitas, atau operasi untuk mengganti ligamen yang robek diikuti dengan rehabilitasi, tergantung pada tingkat keparahan cedera ACL Anda. Namun, atlet yang menjalani penggantian ligamen berisiko untuk menjalani operasi kedua di kemudian hari. Operasi berulang menyebabkan kekuatan atau kondisi ligamen di lutut Anda mungkin tidak akan pernah kembali seperti semula, sehingga berpeluang lebih tinggi untuk terjadi cedera berulang.
Dislokasi patela
Juga dikenal sebagai dislokasi tempurung lutut, dislokasi patela terjadi ketika tempurung lutut keluar dari posisi normalnya. Dislokasi patela dapat sembuh secara spontan dan kembali ke tempatnya semula dengan sendirinya. Bentuk cedera ini biasa terjadi pada olahraga yang melibatkan perubahan arah secara spontan atau tiba-tiba (mis. bulutangkis dan tenis). Gerakan tersebut memberikan tekanan yang sangat besar pada lutut untuk menopang berat badan Anda ketika Anda berubah arah. Seperti kebanyakan cedera, dislokasi tempurung lutut membuat Anda kesakitan dan Anda akan mengalami ketidakmampuan berjalan untuk sementara. Namun, dislokasi berulang dapat menjadikannya permanen.
Robekan meniskus
Meniskus adalah sepotong tulang rawan yang berperan sebagai bantalan antara tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia). Terdapat 2 meniskus di setiap sendi lutut. Meniskus dapat rusak atau robek selama melakukan kegiatan yang memberikan tekanan atau putaran pada sendi lutut. Ketika robekan meniskus terjadi, Anda mungkin mendengar suara letupan di sekitar sendi lutut Anda. Anda juga dapat mengalami sensasi tergelincir atau letupan, yang biasanya merupakan indikasi bahwa sepotong tulang rawan telah longgar dan menghalangi sendi lutut. Gesekan konstan antara robekan meniskus dengan tulang rawan artikular dapat menyebabkan ausnya permukaan yang berujung pada degenerasi sendi, dan pada akhirnya akan membahayakan mobilitas Anda.
Siku Tenis (Tennis elbow)
Seperti namanya, siku tenis, atau lateral epicondylitis, adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh penggunaan siku yang terlalu sering. Siku tenis adalah peradangan pada tendon yang menghubungkan otot-otot lengan bawah pada bagian luar siku. Otot lengan bawah dan tendon menjadi rusak karena terlalu sering digunakan. Siku tenis menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas terhadap rasa sakit pada bagian luar siku. Jika rasa sakit berlanjut bahkan setelah cukup istirahat, bisa jadi itu adalah kasus kerusakan saraf. Jika tidak diobati, siku tenis dapat menjadi kronis dan bertahan selama berbulan-bulan bahkan terkadang bertahun-tahun. Hal ini benar terutama jika perawatan hanya difokuskan pada menghilangkan rasa sakit dan bukan pada memperbaiki kelemahan otot dan kebiasaan buruk yang mungkin menjadi penyebab awal kondisi Anda.
Dislokasi bahu
Meskipun tidak terbayangkan oleh non-atlet, bukan tidak mungkin untuk mengerahkan begitu banyak kekuatan hingga mengeluarkan bahu Anda dari soketnya. Dalam keadaan tersebut, akan terjadi pembengkakan menyeluruh, hilangnya kontur bahu, dan terbatasnya gerakan lengan, hingga cedera pulih dengan sempurna. Sayangnya, setelah Anda mengalami dislokasi bahu, Anda akan cenderung untuk mengalami dislokasi berulang. Kejadian berulang untuk cedera dislokasi relatif tinggi. Dislokasi bahu berulang juga meregangkan ligamen. Dalam pengobatan dislokasi bahu, Anda harus mencari nasihat medis tentang tindakan bedah dini seperti stabilisasi artoskopik bahu untuk menurunkan kemungkinan cedera kedua.
Sciatica (Nyeri punggung bawah)
Istilah sciatica menggambarkan rasa sakit - dan mungkin kesemutan, mati rasa, atau kelemahan - yang berasal dari punggung bagian bawah dan menjalar melalui pantat dan menuruni saraf panggul besar di bagian belakang setiap kaki. Gejala sciatica tertentu, walaupun jarang, memerlukan intervensi medis segera. Karena sciatica disebabkan oleh kondisi medis yang sedang diderita, pengobatan lebih difokuskan pada mengatasi penyebab gejala bukan hanya gejalanya saja. Nyeri sciatica dapat menyebabkan penyempitan kanal tulang belakang di punggung bawah, atau dikenal sebagai spinal stenosis (penyempitan tulang belakang). Selain itu, rasa sakit pada leher atau dikenal sebagai cervical spinal stenosis, jauh lebih berbahaya karena menekan saraf tulang belakang. Spinal stenosis dapat menyebabkan gejala yang parah, termasuk kelemahan dan kelumpuhan tubuh.
Fraktur
Selain fraktur karena tekanan, olahraga yang sangat intens juga dapat menyebabkan risiko cedera tulang lainnya - yaitu patah tulang. Tulang yang patah dapat menyebabkan pembengkakan, memar, dan nyeri yang signifikan di sekitar area yang terluka, dan perdarahan jika tulang telah merusak kulit (fraktur terbuka). Anda tidak mungkin akan dapat menggunakan anggota tubuh yang mengalami fraktur. Rasa sakit akibat patah tulang dapat terasa sangat hebat dan membuat Anda pingsan, merasa pusing, dan sakit. Cedera berulang pada tulang yang sama akan meningkatkan kemungkinan radang sendi di kemudian hari.
Saran untuk atlet
Sebagai atlet, terkadang kita mengabaikan dan meremehkan cedera berat yang kita alami. Bagaimanapun juga, segala bentuk cedera olahraga tidak boleh dianggap enteng. Selama Anda mengalami cedera, ingatlah adanya kemungkinan cedera tersebut bisa bertambah parah tanpa penanganan yang tepat.
Pastikan untuk mengambil waktu istirahat yang cukup untuk sepenuhnya fokus pada penyembuhan sehingga Anda dapat kembali ke lapangan sebaik sebelumnya. Seorang spesialis akan dapat memberi tahu Anda tentang rencana pengobatan atau penyembuhan untuk mencegah efek jangka panjang yang mungkin terjadi jika kondisi ini tidak ditangani.
Di lain waktu, ingatlah untuk melakukan praktik yang aman saat latihan atau selama kompetisi yang sebenarnya. Meskipun beberapa cedera tidak berada dalam kendali kita, tidak sepenuhnya mustahil untuk mencegah terjadinya cedera. Selama sesi latihan rutin Anda, selalu pastikan Anda menyisihkan beberapa hari untuk istirahat untuk pemulihan otot Anda.
Ditinjau oleh Dr Tan Ken Jin, ahli bedah ortopedi di Mount Elizabeth Novena Hospital yang ahli dalam gangguan kaki dan pergelangan kaki dan cedera olahraga.
Referensi
1. www.medlineplus.gov/ency/article/001074.htm
2. Sports Injuries and Their Long and Short Term Effects: Proposing a Change in the Injury Awareness Waiver to the NJSIAA by Anthony Chrzanowski, Mike Broadbent with Julie M. Fagan, Ph.D.
3. What Are Sprains and Strains? by National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease (NIAMSD)
4. Osteochondritis Dissecans Of The Knee: Diagnosis And Treatment by US National Library of Medicine, National Institutes of Health
5. www.orthoinfo.aaos.org
6. www.emedicine.medscape.com/article/93323-overview
7. www.nhs.uk/conditions/dislocated-knee/Pages/Introduction.aspx